Sebelum berangkat berdoa bersama
Siap-siap berangkat
Tiba ditempat tujuan dengan selamat
Senangnya main air
Lapar setelah main air,, Saatnya Makaaan bersama ^_^
TIPS MEMBENTUK ANAK MENJADI SEORANG
YANG TANGGUH SEPANJANG ZAMAN
1) Mulailah dari diri Anda 2) Janganlah bersikap kasar
3) Tanamkanlah rasa percaya diri
4) Jangan jadikan dia pengekormu
5) Jagalah terus kemandiriannya
6) Jangan berlebihan melindunginya
(over protective)
9) Berusahalah terus mengembangkan
kecakapan dirinya.
10) Berilah kesempatan padanya untuk
membantu Anda.
11) Biarkan dia bermain.
12) Tegakkanlah aturan keluarga di rumah
Anda.
13) Jadikan dirinya orang yang memiliki
obsesi yang tinggi.
14) Bantulah anak dalam memilih teman.
15) Hindari cemoohan dan hujatan padanya
16) Bangunlah sasaran dan tujuan hidupnya.
17) Jadikan dia pribadi yang cekatan.
18) Berikanlah limpahan tugas yang tidak
mengekang.
19) Tegakkan tanggung jawab dalam
dirinya.
20) Alihkan tanggung jawab padanya.
21) Terus meningkatkan prestasi untuk
menjadi yang terbaik.
22) Pujian dan Sanjungan yang tidak
berlebihan.
23) Berikanlah kebebasan memilih.
24) Utuslah anak untuk menyelesaikan
urusan Anda.
25) Ajaklah anak Anda dalam pertemuan
orang dewasa.
sumber : http://www.sditmanado.com
6) Jangan berlebihan melindunginya (over protective)
Tidak selamanya anak akan selalu merasa senang dan menang dalam
segala pertandingan. Ketika masuk usia sekolah, perlu mulai mengajarkan
mereka menerima kekalahan dengan lapang dada. Dengan belajar untuk
kecewa, anak akan semakin terbentuk kepribadiannya. : Irisha William
Karakter dan Urutan Lahir Berpengaruh
Mungkin sempat terlintas di pikiranmu,
kok ada anak yang bisa dengan mudah menerima kekalahan saat bermain
dengan temannya, sementara
yang lain bisa sampai mengamuk, bahkan
menangis? Menurut edukator orangtua dari Toronto, Beverley
Cathcart-Ross, ini ada hubungannya dengan temperamen anak. “Anak yang
tipenya lebih intens biasanya lebih ngotot sekaligus lebih gampang
frustrasi kalau kalah. Setelah itu, mereka bakal lebih lama larut dalam
kekecewaan,” jelas Cathcart-Ross.
Selain itu, urutan lahir juga pengaruh,
lho. Anak pertama biasanya lebih susah menerima kekalahan, karena
biasanya orangtuanya telah menciptakan atmosfir anti-kalah di rumah.
Harapan orangtua yang tinggi membuat anak jadi takut mengecewakan
orangtua. Akibatnya, sebisa mungkin anak akan menghindari kemungkinan
kalah. Karena kalau sampai kalah, hati mereka akan ikut hancur
berkeping-keping.
Kegiatan bermain adalah suatu proses di mana anak mengembangkan
percayadirinya dan mengalami perasaan mampu, misalnya, sewaktu anak
berhasil menyelesaikan masalah menurut caranya sendiri dalam waku yang
ditetapkannya sendiri.
Ternyata, kegiatan bermain tidak hanya memberikan kesenangan kepada anak, tetapi juga kepuasan. Bermain adalah perwujudan fantasi anak yang keluar dari dirinya sehingga memungkinkan anak untuk “berada” sekaligus di alam fantasi dan dunia nyata. Kreativitas dikembangkan dan dimunculkan selama kegiatan bermain. Kegiatan bermain menyalurkan kreativitas anak. Seringkali sangat bermanfaat bagi anak bila anaklah yang membimbing kegiatan bermain, bukan orang lain seperti orang tua, guru, ataupun dokter.Jadi tunggu apalagi biarkanlah anak bermain dan berexplorasi, karena dengan bermain mereka dapat mengeluarkan ide-ide mereka dan berimajinasi.
Ternyata, kegiatan bermain tidak hanya memberikan kesenangan kepada anak, tetapi juga kepuasan. Bermain adalah perwujudan fantasi anak yang keluar dari dirinya sehingga memungkinkan anak untuk “berada” sekaligus di alam fantasi dan dunia nyata. Kreativitas dikembangkan dan dimunculkan selama kegiatan bermain. Kegiatan bermain menyalurkan kreativitas anak. Seringkali sangat bermanfaat bagi anak bila anaklah yang membimbing kegiatan bermain, bukan orang lain seperti orang tua, guru, ataupun dokter.Jadi tunggu apalagi biarkanlah anak bermain dan berexplorasi, karena dengan bermain mereka dapat mengeluarkan ide-ide mereka dan berimajinasi.
(Sumber http://www.ibudanbalita.com)
Langganan:
Postingan (Atom)