twitter
rss

Sebelum berangkat berdoa bersama
Siap-siap berangkat
 Tiba ditempat tujuan dengan selamat
Senangnya main air
Lapar setelah main air,, Saatnya Makaaan bersama ^_^





 

TIPS MEMBENTUK ANAK MENJADI SEORANG YANG TANGGUH SEPANJANG ZAMAN
       1) Mulailah dari diri Anda 2) Janganlah bersikap kasar 
 3) Tanamkanlah rasa percaya diri
 4) Jangan jadikan dia pengekormu
 5) Jagalah terus kemandiriannya 
6) Jangan berlebihan melindunginya (over protective)
 7) Tumbuhkanlah jati dirinya
8) Ajarkanlah ia bahwa hidup hanyalah sementara. 
 9) Berusahalah terus mengembangkan kecakapan dirinya.
 10) Berilah kesempatan padanya untuk membantu Anda.
 11) Biarkan dia bermain.
 12) Tegakkanlah aturan keluarga di rumah Anda.
 13) Jadikan dirinya orang yang memiliki obsesi yang tinggi.
 14) Bantulah anak dalam memilih teman.
 15) Hindari cemoohan dan hujatan padanya
 16) Bangunlah sasaran dan tujuan hidupnya.
 17) Jadikan dia pribadi yang cekatan.
 18) Berikanlah limpahan tugas yang tidak mengekang.
 19) Tegakkan tanggung jawab dalam dirinya.
 20) Alihkan tanggung jawab padanya.
 21) Terus meningkatkan prestasi untuk menjadi yang terbaik.
22) Pujian dan Sanjungan yang tidak berlebihan.
23) Berikanlah kebebasan memilih.
24) Utuslah anak untuk menyelesaikan urusan Anda.
25) Ajaklah anak Anda dalam pertemuan orang dewasa.
sumber : http://www.sditmanado.com

       






Tidak selamanya anak akan selalu merasa senang dan menang dalam segala pertandingan. Ketika masuk usia sekolah, perlu mulai mengajarkan mereka menerima kekalahan dengan lapang dada. Dengan belajar untuk kecewa, anak akan semakin terbentuk kepribadiannya. : Irisha William


Karakter dan Urutan Lahir Berpengaruh

Mungkin sempat terlintas di pikiranmu, kok ada anak yang bisa dengan mudah menerima kekalahan saat bermain dengan temannya, sementara
yang lain bisa sampai mengamuk, bahkan menangis? Menurut edukator orangtua dari Toronto, Beverley Cathcart-Ross, ini ada hubungannya dengan temperamen anak. “Anak yang tipenya lebih intens biasanya lebih ngotot sekaligus lebih gampang frustrasi kalau kalah. Setelah itu, mereka bakal lebih lama larut dalam kekecewaan,” jelas Cathcart-Ross.
Selain itu, urutan lahir juga pengaruh, lho. Anak pertama biasanya lebih susah menerima kekalahan, karena biasanya orangtuanya telah menciptakan atmosfir anti-kalah di rumah. Harapan orangtua yang tinggi membuat anak jadi takut mengecewakan orangtua. Akibatnya, sebisa mungkin anak akan menghindari kemungkinan kalah. Karena kalau sampai kalah, hati mereka akan ikut hancur berkeping-keping.


Kegiatan bermain adalah suatu proses di mana anak mengembangkan percayadirinya dan mengalami perasaan mampu, misalnya, sewaktu anak berhasil menyelesaikan masalah menurut caranya sendiri dalam waku yang ditetapkannya sendiri.

Ternyata, kegiatan bermain tidak hanya memberikan kesenangan kepada anak, tetapi juga kepuasan. Bermain adalah perwujudan fantasi anak yang keluar dari dirinya sehingga memungkinkan anak untuk “berada” sekaligus di alam fantasi dan dunia nyata. Kreativitas dikembangkan dan dimunculkan selama kegiatan bermain. Kegiatan bermain menyalurkan kreativitas anak. Seringkali sangat bermanfaat bagi anak bila anaklah yang membimbing kegiatan bermain, bukan orang lain seperti orang tua, guru, ataupun dokter.Jadi tunggu apalagi biarkanlah anak bermain dan berexplorasi, karena dengan bermain mereka dapat mengeluarkan ide-ide mereka dan berimajinasi.
(Sumber http://www.ibudanbalita.com)